KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIEPILEPSI PADA PASIEN EPILEPSI DI MANADO, INDONESIA
Keywords:
pasien epilepsi. Manado, kepatuhan minum OAE, MMAS-8 versi IndonesiaAbstract
Pendahuluan: Epilepsi memerlukan pengobatan yang lama. Kepatuhan minum obat akan mempengaruhi hasil pengobatan. Belum ada data tentang kepatuhan minum obat pada pasien epilepsi di Manado padahal karakteristik pasiennya mungkin berbeda dengan tempat lain. Tujuan: Mengetahui kepatuhan minum obat antiepilepsi (OAE) pada pasien epilepsi di Manado yang berhubungan dengan karakteristik pasiennya. Metode: Penelitian retrospektif dengan memeriksa rekam medis pasien-pasien epilepsi di Rumah Sakit Umum Pusat Prof. Dr. R.D. Kandou Manado tahun 2017-2018. Pasien yang dianalisis minimal telah meminum obat selama tiga bulan. Tingkat kepatuhan diukur menggunakan skala kepatuhan minum obat Morisky delapan item (Morisky medication adherence scale 8 Items/MMAS-8) versi Indonesia. Variabel yang diperiksa adalah usia, jenis kelamin, tipe epilepsi, adanya gangguan memori, durasi minum OAE, jenis OAE, adanya efek samping obat bermakna, dan adanya obat lain yang diminum. Hasil: Diperoleh 114 subjek. Rerata usianya adalah 28,57 tahun (median 25,5 tahun; minimal 6 dan maksimal 78 tahun). Jika usia ≤15 tahun dianggap sebagai anak-anak, diperoleh 26 (22,8%) anak. Subjek laki-laki berjumlah 65 orang (57,01%). Tipe epilepsi terbanyak adalah epilepsi fokal (82,5%). Mayoritas subjek mendapatkan satu jenis OAE. Berdasarkan skala MMAS-8 versi Indonesia, sebagian besar subjek memiliki kepatuhan tinggi (48 subjek dengan kepatuhan tinggi, 36 sedang, dan 30 rendah). Tidak ada perbedaan yang bermakna antara subjek laki-laki dan perempuan untuk masalah kepatuhan minum obat. Kepatuhan minum obat secara bermakna ditemukan lebih tinggi pada pasien dengan OAE >1 (p = 0,03).
Kata kunci: pasien epilepsi. Manado, kepatuhan minum OAE, MMAS-8 versi Indonesia
ABSTRACT
Background: Epilepsy requires long-term treatment. Medication adherence will influence the treatment result. There are no data about medication adherence among epilepsy patients in Manado whereas the patients’ characteristics may differ from other places. Aim: To know the anti-epileptic drugs (AEDs) adherence among epilepsy patients in Manado concerning the patients’ characteristics. Methods: A retrospective study conducted by reviewing the medical records of epilepsy patients in R.D. Kandou hospital Manado year 2017-2018. The studied patients were at least have taken the medication for three months. Level of adherence was measured by Morisky medication adherence scale 8 items/MMAS-8 Indonesian version. Examined variables were age, gender, epilepsy type, the presence of memory impairment, AEDs duration, AEDs type, the presence of significant drug side effect, and concomitant medication. Results: We find 114 subjects. The mean age is 28.57 years old (median 25.5; minimal 6 and maximal 78 years old). By determining children as those aged ≤15 years old, we find 26 (22.8%) children. Sixtyfive (57.01%) subjects are male. The mostly found epilepsy type is focal epilepsy (82.5%). The majority of subjects only received one AED type. According to the MMAS-8 Indonesian version, most subjects have high adherence level (48 subjects have high, 36 moderate, and 30 low adherence). There is no significant difference between male and female subjects for medication adherence. Medication adherence is significantly higher in those who have >1 AEDs (p = 0.03).
Keywords: epilepsy patients, Manado, adherence to AED, MMAS-8 Indonesian Version