PENERJEMAHAN DAN VALIDASI LINGUSTIK RAPID EYE MOVEMENT SLEEP BEHAVIOR DISORDER SCREENING QUESTIONNAIRE (RBDSQ) KEBAHASA INDONESIA DI MANADO, INDONESIA: PENELITIAN PERMULAAN

Penulis

  • Riane Anggreani Bagian/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado
  • Corry N. Mahama Bagian/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado, Indonesia
  • Meilany F. Durry Bagian Patologi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado, Indonesia
  • Arthur H.P Mawuntu Bagian/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado
  • Maria Th. Jasi Bagian/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado, Indonesia
  • Mieke A.H.N Kembuan Bagian/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado

Kata Kunci:

RBD, RBDSQ, penerjemahan, validasi linguistik, bahasa Indonesia.

Abstrak

Pendahuluan: Rapid Eye Movement (REM) Sleep Behavior Disorder (RBD) merupakan gangguan tidur dengan angka trauma yang tinggi. Metode diagnostik yang lazim digunakan, polisomnografi (PSG), tidak tersedia luas sehingga klinisi lebih memilih menyaring pasien terduga terlebih dahulu menggunakan metode seperti REM Sleep Behavior Disorder Screening Questionnaire (RBDSQ). Meskipun demikian, RBDSQ belum diterjemakan ke bahasa Indonesia. Tujuan: Menerjemahkan dan melakukan validasi linguistik RBDSQ ke dalam Bahasa Indonesia. Metode: Penelitian dilakukan di RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado pada bulan Juni 2019. Penerjemahan bahasa dilakukan menggunakan metode penerjemahan terstandar seperti yang disyaratkan oleh pemegang hak cipta dan menghasilkan RBDSQ versi Indonesia awal. Validasi linguistik dilakukan pada subjek penelitian berupa pasien Klinik Rawat Jalan Neurologi dengan diagnosis penyakit Parkinson atau stroke, berusia >60 tahun, dan setuju untuk berpartisipasi. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara langsung terekam tentang RBDSQ. Fokus wawancara adalah pengertian dan pendapat untuk setiap pertanyaan dalam kuesioner. Kami juga memberikan kesempatan bagi subjek untuk memberikan masukan mengenai penggunaan kata maupun kalimat pada kuesioner. Rekaman kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi masalah yang dialami setiap subjek. Hasil: Kepercayaan supranatural adalah faktor yang terbanyak menyebabkan kesalahpahaman. Beberapa istilah kedokteran dan bahasa Indonesia baku juga tidak dimengerti oleh subjek. Kami telah mengembangkan RBDSQ versi Indonesia final setelah analisis. Dibutuhkan penelitian lanjut untuk menguji kuesioner ini pada populasi lebih besar.

 

Kata kunci: RBD, RBDSQ, penerjemahan, validasi linguistik, bahasa Indonesia.

 

ABSTRACT

Introduction: Rapid Eye Movement (REM) Sleep Behavior Disorder (RBD) is a sleep disorder showing a high rate of trauma. The commonly used diagnostic method, polysomnography, is not widely available making many clinicians prefer to initially screen the suspected patients using methods like REM Sleep Behavior Disorder Screening Questionnaire (RBDSQ). However, RBDSQ has never been translated into the Indonesian language. Purpose: To translate and conduct linguistic validation of the RBDSQ to the Indonesian language. Method: This study was conducted in R.D. Kandou Hospital on June-July 2019. Language translation was done using a standardized language translation method as demanded by the copyright owner and resulting in the early RBDSQ Indonesian version. Linguistic validation was done on research subjects who were patients of Neurology Outpatient Clinic diagnosed as Parkinson’s disease or stroke, aged >60 years old, and agreed to participate. Data collection was done by a direct and recorded interview about the RBDSQ. The focus of the interviews was the understanding and perception of every question in the questionnaire. We also allowed the subjects to give inputs about words and sentences used in the questionnaire. The recordings of the interviews were analyzed to identify the problems encountered by each subject. Results: Supernatural beliefs are the most common factor leading to misunderstandings. Also, there are some medical terminologies and formal Indonesian language that was not understood by the subjects. We have developed the final RBDSQ Indonesian version after the analysis. Further study needs to be done to test this questionnaire in a larger population.

 

Keywords: RBD, RBDSQ, translation, linguistic validation, Indonesian language.

Diterbitkan

2019-07-06