LAPORAN KASUS : TATALAKSANA DRY NEEDLING PADA KASUS SINDROM NYERI MYOFASCIAL

CASE REPORT : DRY NEEDLING TREATMENT IN MYOFASCIAL PAIN SYNDROME CASE

Penulis

  • Wijaya FP Resident, Dept. of Neurology, Faculty of Medicine Sam Ratulangi University, Prof. Dr. R. D. Kandou Hospital, Manado, Indonesia
  • Tumewah R Movement Disorder Consultant, Dept. of Neurology, Faculty of Medicine Sam Ratulangi University, Prof. Dr. R. D.Kandou Hospital, Manado, North Sulawesi, Indonesia
  • Sekeon SAS Pain Division, Dept. of Neurology, Faculty of Medicine Sam Ratulangi University, Prof. Dr. R. D.Kandou Hospital, Manado, North Sulawesi, Indonesia

Kata Kunci:

Myofascial Pain Syndrome Case

Abstrak

Sindrom nyeri myofascial adalah sebuah kondisi nyeri baik akut maupun kronik dari otot ataupun fascia yang akan mempengaruhi sensorik, motorik, ataupun otonom; nyeri myofascial bisa bersifat aktif atau laten. Banyak kasus sindrom nyeri myofascial sering tidak terdiagnosa secara tepat sehingga tatalaksana yang diberikan kurang maksimal. Tatalaksana dari sindrom nyeri myofascial dapat berupa famakologis dan non farmaklogis, untuk terapi non farmakologis dapat dibagi menjadi invasif dan non invasif. Seorang rohaniawan laki-laki 46 tahun datang ke poli nyeri dengan keluhan nyeri punggung belakang sejak tahun 2015 yang timbul semakin lama semakin memberat. Hasil pemeriksaan fisik generalis dan neurologis dari pasien normal. Pada pemeriksaan didapatkan numeric rating scale (NRS) saat statis (berdiam) 6 dan NRS saat dinamis (bergerak) 4. Pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas normal. Pemeriksaan fisik generalis dan neurologis dalam batas normal. Pada status lokalis didapatkan palpasi jump sign positif di regio multifidus bilateral, longisimus dextra dan quadratus lumborum dextra. Salah satu terapi invasif yang cukup efektif adalah dry needling. Dry needling baik yang superfisial maupun yang dalam terbukti efektif mengurangi nyeri akibat MTrPs

Kata Kunci : Kasus SIndrom Nyeri Myofascial

 

 

Diterbitkan

2020-07-28