Resusitasi Pada Cedera Otak Traumatik

Penulis

  • Ika Waraztuty Bagian Anatomi Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
  • Ika Waraztuty Bagian Anatomi Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
  • Dewi Prahaztuty RS.Tgk Chik Di Tiro Sigli, Aceh
  • Tita Menawati Liansyah Bagian Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala
  • Hidayaturahmi Bagian Anatomi Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah
  • Hidayaturahmi Bagian Anatomi Histologi, Fakultas Kedokteran Universitas Syiah

Kata Kunci:

Cedera otak, cerebral perfusion pressure

Abstrak

Cedera otak adalah perubahan fungsi otak atau terdapat bukti patologi pada otak yang disebabkan oleh kekuatan mekanik eksternal. Konsekuensi akibat cedera otak dipengaruhi beberapa faktor seperti usia, faktor komorbid, sepsis, dan tatalaksana yang didapatkan. Tujuan utama penanganan cedera otak traumatik adalah meminimalkan edema serebri, mencegah peningkatan tekanan inrakranial, dan mengoptimalkan cerebral perfusion pressure (CPP) sehingga akan menurunkan angka kejadian cedera otak sekunder. Semua pasien yang dicurigai mengalami cedera otak traumatik harus menjalani primary dan secondary survey yang meliputi pemeriksaan jalan napas, pernapasan, dan sirkulasi. Dilanjutkan dengan monitor tekanan Intra Kranial, suhu tubuh, profilaksis kejang, pemberian anestesi, analgetika, dan sedasi serta pencegahan Deep Venous Thrombosis dan koagulopati.

Diterbitkan

2022-12-12