LAPORAN KASUS: PEMERIKSAAN MIKOLOGI YANG TETAP POSITIF SETELAH TERAPI STANDAR DENGAN AMPHOTERICIN B PADA PENDERITA MENINGITIS KRIPTOKOKUS

A POSITIVE MYCOLOGICAL FINDINGS AFTER STANDARD AMPHOTERICIN B TREATMENT IN A CRYPTOCOCCAL MENINGITIS PATIENT

Penulis

  • Arthur H.P. Mawuntu Staf, Divisi Neuroinfeksi, Neuro-AIDS, dan Neuroimunologi Bagian/KSM Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi/RSUP Prof. dr. R.D. Kandou Manado
  • Darma Imran Staf, Divisi Neuroinfeksi, Neuro-AIDS, dan Neuroimunologi Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta

Kata Kunci:

meningitis kriptokokus – AIDS – amphotericin B

Abstrak

Amphotericin B dengan atau tanpa flucytocine masih menjadi terapi awal pilihan untuk meningitis kriptokokus pada pasien AIDS. Sensitifitas Cryptococcus neoformans pada agen antijamur ini masih tetap tinggi hingga sekarang. Kami melaporkan kasus seorang pasien laki-laki, 35 tahun, dengan AIDS yang menderita meningitis kriptokokus yang menunjukkan hasil pemeriksaan mikologi yang tetap positif dalam tiga kali analisis cairan serebrospinalis berturut-turut dengan interval dua minggu meskipun pasien menunjukkan perbaikan secara klinis. Uji kepekaan tidak dilakukan. Penyebab hasil pemeriksaan yang positif yang paling mungkin adalah penurunan kadar substansi aktif obat karena pemaparan dengan cahaya sebelum pencampuran. Sebagai kesimpulan, sangat penting untuk mendeteksi kegagalan terapi awal pada terapi dengan amphotericin B serta penyebab yang paling mungkin. Memahami cara menyimpan dan memberikan amphotericin dengan benar juga penting untuk efektifitas terapi.

 

Kata kunci: meningitis kriptokokus – AIDS – amphotericin B.

 

 

ABSTRACT

Amphotericin B with or without flucytocine remains an initial treatment of choice for cryptoccocal meningitis for patient with AIDS.  The sensitivity of Cryptococcus neoformans for this antifungal agent remains high until now. We report a case of a 35 years old male patient with AIDS who developed cryptococcal meningitis who showed positive mycological findings in three consecutive cerebrospinal fluid analysis within two weeks interval after standard amphotericin B treatment even though he was clinically improving. No susceptibility tests were taken. The most possible cause for these positive findings is due to reduction of the drug active substance level because of light exposure before mixing. As a conclusion, it is important to detect early failure in amphotericin B treatment and its likely causes. Understanding the appropriate way to keep and administer amphotericin B are also important for effective therapy.   

 

Keywords: cryptoccal meningitis – AIDS – amphotericin B.

Diterbitkan

2018-06-13